Telaga dringo yang terletak di perbatasan antara kabupaten banjarnegara dan kabupaten batang memiliki hawa pegunungan dengan perpaduan hutan cemara atau pohon cemeti di sekitar telaga hingga kini masih jarang di jajaki oleh kalangan wisatawan dengan alasan jalur / akses menuju ke telaga dringo harus berjalan kaki dari area kawah candradimuka.
Kegiatan yang bisa di lakukan di seperti memancing di sepanjang tepi telaga dringo, camping, atau sekedar hiking melintasi areal telaga dringo untuk berburu spot landskape yang indah di pagi hari.
Wisata hiking merupakan pilihan yang tepat untuk kalangan pecinta alam, berlajar di alam bebas, dan tentunya menjadi salah satu kegiatan belajar fotografi yang jauh dari keramaian dengan arti kata yaitu telaga dringo yang masih sepi adalah tempat yang tepat untuk di nikmati.
Banyaknya spot untuk hunting foto terkadang mengharuskan badan kita untuk beristirahat sejenak sambil memandangi alam perbukitan di areal telaga dringo, merebahkan badan di atas ilalang menjadi solusi rest area sebelum melanjutkan pulang.
Letak telaga dringo di desa pekasiran batur banjarnegara, bisa di akses dari jalan raya objek wisata sumur jalatunda, kawah candradimuka dan selanjut ke puncak telaga tertinggi di dataran tinggi dieng, cerita telaga sdringo yang dulu banyak terdapat material vulkanik berupa kerikil pasir [ segara wedi] di sekitar tepian telaga sekarang hanya sebagai secuil cerita di masa lalu.
Abadikan cerita jalan-jalan ke dataran tinggi dieng jawa tengah tidak hanya mengunjungi komplek candi hindu namun bisa ajak sahabat petualangan ke telaga dringo dieng.