Dari penamaan maupun kronologi yang terjadi masih di hubungan dengan cerita mitos atau legenda di masyarakat sekitar tepatnya di wisata alam telaga merdada dieng Batur Kab. Banjarnegara
Berita dari asal-usul keberadaan telaga merdada di ambil dari cerita Pewayangan tentang keserakahan tiga bersaudara ( Sugriwa, Subali , dan dewi Anjani ) yang berebut Pusaka Cupu Manik Astagina.
Sehingga mereka rela menjadi kera walaupun perjuangan untuk mendapatkan benda pusaka sia- sia.
Dari cerita tersebut dapat di simpulkan bahwa segala bentuk keserakahan seorang manusia akan berakhir dengan binasa. Filosofi dari nama merdada sendiri bahwa manusia selama hidup dunia harus selalu melapangkan dada ( bersabar ) dan jangan suka mengambil sesuatu yang bukan menjadi miliknya " Nrima ing pandum ".
Terlepas dari cerita mitos atau legenda tersebut ketika wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata telaga merdada dieng memiliki luas ( 30 H ) anda bisa merasakan asyiknya naik prahu tradisional di atas gunung sambil menikmati pemandangan bekas kepundan kawah purba yang telah mati ratusan tahun silam
Dan melihat ladang- ladang pertanian di sekitar telaga yang di hiasi tanaman kentang oleh penduduk lokal serta dapat mencoba aktifitas minat khusus bagi yang menyukai hobi memancing di atas perahu.
Menikmati matahari terbenam ( Sunset ) di atas telaga, menjelajahi bukit semurup atau padang savana bagi yang suka wisata rekking .
Gambar Telaga Merdada Dieng