Sebuah dataran tinggi yang memiliki kerucut- kerucut vulkanik yang pernah meletus ribuan tahun silam dari Gunung- gunung purba yang ada di kawasan pegunungan Dieng pada masa lampau.
Dari letusan purba yang maha dahsyat menyebabkan patahan- patahan atau sesar dari berbagai aktifitas vulkanis ( sebelum peradaban manusia ada di daerah tersebut ) Sehingga terbentuklah dataran tinggi atau Plateau
Setelah sisa - sisa letusan gunung mengalami dislokasi di area sekitarnya dan membentuk pegunungan Dieng yang kita kenal sekarang ini dengan latar pegunungan seperti Gunung prau, pangonan, gajah mungkur, nagasari, pakuwaja, sikendil, bisma, serta perbukitan di sekelilingnya.
Dataran tinggi Dieng yang merupakan dataran tertinggi kedua di dunia setelah pegunungan Nepal
di pilih oleh sekelompok masyarakat Hindu kuno sebagai tempat pemujaan Dewa agama hindu ( Siwa ) serta berbagai sekte lainnya seperti ( Waisnawa, Cakta, Ganapatya, dan saiwa ).
Seiring dengan perkembangan zaman dataran tinggi Dieng sekarang di kenal sebagai salah satu destinasi wisata di jawa tengah dengan peninggalan - peninggalan kuno berupa gugusan candi - candi yang merupakan warisan budaya nenek moyang masa lampau.
Fenomena alam yang unik dengan kesuburan tanahnya sehingga kehidupan sosial ekonomi yang berkembang dengan pesat di dataran tinggi Dieng jawa tengah.
Dataran tinggi dieng dengan keindahan alam, kearifan budaya lokal mampu menarik dan menjadi magnet dunia pariwisata di pegunungan dieng yang sarat dengan panorama yang sangat indah.
legenda atau mitos yang berkembang di tengah-tengah penduduk dieng tersebut juga semakin menjadi daya dukung kunjungan wisatawan menuju kawasan pegunungan dieng.
Salah satu contoh budaya unik cukur rambut gembel di lereng gunung dieng menjadi acara unggulan tahunan yang di selenggarakan setiap satu tahun sekali serta budaya khas lokal yang masih belum terangkat di dunia wisata namun tradisi itu masih berjalan dengan kultur masyarakat yang sudah bejalan turun menurun.
Baca Juga : Paket Wisata Ke Dieng